Sunday, 4 December 2011

5 Tips Menghadapi Penipuan Investasi

Kali ini kita berbagi cara dan tips islami. tips ini terkait penipuan dengan kedok investasi dana dan hal lain yang secara sekilas menguntungkan dan menggiurkan. Hal-hal tersebut banyak diinformasikan kepada masyarakat. Baik yang berupa investasi dengan menanamkan modal atau sekedar pepesan kosong akan ada pembagian uang Cuma-Cuma. Untuk yang terakhir misalnya, dulu ada “yayasan amalillah, yayasan ahlu sunnah wal jamaah (yamisa), yayasan merah putih”, dan yayasan yayasan lainnya yang katanya akan membagi uang gratis kepada masyarakat. Semuanya ternyata bohong.

Banyak kasus dengan kedok penanaman modal dan investasi yang terbukti bohong misalnya : PT Kisar, sarang burung walet, arisan motor, arisan lebaran, investasi dengan bunga menggiurkan, invesatsi untuk tanaman gingseng, dan sebagainya.

Tetapi masyarakat kita sangat mudah percaya dan larut dengan janji kosong yang diberikan. Padahal sudah banyak terjadi peristawa yang sama dan ujung-ujungnya adalah penipun. Mengapa mereka tidak mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa terdahulu? Tiap tahun selalu terjadi peristiwa yang sama dan selalu ada juga korbannya. Pertanyaannya adalah, apakah mereka bodoh sehingga mudah ditipu dan dibohongi. Ataukah mereka lemah iman sehingga tidak qana’ah terhadap rezeki pemberian Allah. Atau juga mereka ingin cepat kaya tanpa usaha dan kerja keras.

Tips Menghadapi penipuan dengan kedok investasi dan hal yang sekilas tampak menguntungkan, saya rasa perlu untuk diinformasikan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan banyaknya penawaran bisnis atau investasi bohong yang sekilas menguntungkan kepada masyarakat. Karena keuntungan yang dijanjikan sangat besar dan menggiurkan maka banyak yang ikut menginvestasikan harta bendanya demi meraih keuntungan yang sangat besar dan cepat.

Setelah menginvestasikan seluruh uang yang dimilikinya ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak kunjung di dapat bahkan hilang entah kemana, alias kena tipu.

Tips dan cara islami untuk menghadapi hal atau penawaran investasi dan bisnis yang dijanjikan keuntungan sangat besar paling tidak ada lima. Kelima cara dan tips tersebut adalah :


1.        اِحْطِيَاطْ (kehati-hatian)
2.        تَبَيُّنْ (mencari tahu)
3.        اَلتَّعَلًّمُ بِالْوَقَائِعِ الْقَدِيْمَةِ (belajar dari sejarah)
4.        اَلْقَنَاعَة (mencari dan mendapatkan rizki secara wajar)
5.        Perbanyaklah do’a memohon perlindungan kepada Allah.


Hati-hati maskdunya adalah, kita tidak secara tergesa-gesa mengambil sikap untuk ikut investasi dan terpesona dengan janji yang diberikan.

Mencari tahu atau tabayyun maksudnya adalah kita menggali informasi yang sejelas-jelasnya sebelum menentukan langkah. Informasi bisa kita dapatkan melalui media massa atau bertanya kepada orang yang sangat ahli dan pakar.

Belajar dari sejarah maksudnya bukan seperti anak sekolah yang belajar sejarah Majapahit, akan tetapi kita berkaca dan mengabil pelajaran peristiwa terdahulu yang sering terjadi. Betapa telah banyak orang yang tertipu oleh usaha investasi yang ditawarkan dan tidak jelas. Masihkah belum cukup pelajaran tentang fakta penipuan berkedok investasi dan penanaman modal bersama.

Qana’ah maksudnya adalah kita menerima dengan ikhlas rizki karunia Allah sesuai dengan usaha kita. Kita tidak boleh thama’ (tamak) dengan rizki karunia Allah. Segala rizki yang diberikan Allah kepada kita mari kita terima dengan wajar melalui usaha yang wajar pula.

Sedangkan do’a agar kita tidak kena tipu dan dibodohi orang adalah :

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

“Ya Allah aku mohon berlindung kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan, dari mecelakai atau dicelakai, menganiaya atau dianiaya dan dari membodohi atau dibodohi orang lain” (HR Abu Dawud)

Prinsipnya adalah, bila kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak wajar maka kita tidak boleh langsung percaya. Tetapi harus bertanya dan mencari tahu sejelas-jelasnya. Misalnya kita membeli motor, yang secara wajar harga Rp 16 000 000. Tetapi ada orang yang menjualnya dengan harga 5 atau 6 juta. Tentu hal ini sangatlah tidak wajar. Maka kita tidak boleh langsung percaya.

Pernah di daerah saya, Purbalingga-Jawa Tengah, ada ongkos naik haji (ONH) yang hanya 5 juta. Padahal ONH saat itu adalah 35 juta. Bagaimana mungkin bisa berangkat? Tentu hal ini tidaklah wajar. Dan sebagainya, masih banyak kasus terdahulu yang bisa dijadikan pelajaran dan diambil hikmah.

Harta benda kita sesungguhnya adalah milik Allah. Mari kita investasikan untuk kepentingan akhirat dengan menggunakannya di jalan Allah melalui zakat dan shadaqah, wakaf dan lain sebagainya.


وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الاْأََرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَدَارُ الاْخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا أَفَلاَ تَعْقِلُونَ

Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya? (Q.S. Yûsuf  : 108)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Q.S. Al-Hujurât : 6)

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment