Friday, 6 January 2012

Cara Mengkafani Jenazah Sesuai Sunnah

Dalam cara merawat jenazah, ada satu tahapan yang harus dilakukan yaitu mengafani atau mengkafani-nya. Mengafani jenazah dilakukan setelah orang-orang beriman memandikan jenazah saudaranya dengan cara sebaik-baiknya dan harus sesuai dengan tata cara dan ketentuan dari Rasul.

Posting kali ini merupakan panduan lengkap dari Materi dakwah Islam dan Kultum tentang cara mengafani atau mengkafani jenazah. Tentu saja panduan ini sesuai dengan tuntunan dan sunnah Rasulullah.

Orang-orang beriman tinggal melaksanakannya sesuai dengan sunnah Rasul. Sebagaimana memandikan, dalam mengafani jenazah yang sudah ada tata cara dan ketentuan yang sudah baku dari Rasulullah tersebut, tidak boleh neko-neko dan mengada-ada.

Yang terkait dengan tahapan mengkafani jenazah

Sebagaimana memandikan, dalam mengafani jenazah yang sudah ada tata cara dan ketentuan yang sudah baku dari Rasulullah tersebut, tidak boleh neko-neko dan mengada-ada.

adalah : perlengkapan dan persiapan serta prosedur mengafani jenazah.

Perlengkapan dan Persiapan

Perlengkapan yang diperlukan untuk mengafani jenazah adalah sebagai berikut:
  • Kain untuk mengafani secukupnya, diutamakan yang berwarna putih
  • Kain kafan untuk jenazah laki-laki terdiri dari 3 (tiga) lembar, sedangkan kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 (lima) lembar kain, terdiri dari:
    • Kain basahan
    • Baju kurung
    • Kerudung
    • Dua lembar kain penutup.
  • Sebaiknya disediakan perlengkapan sebagaiberikut:
    • Tali sejumlah 3, 5,7 atau 9, antara lain untuk:
      • Ujungkepala
      • Leher
      • Pinggang/ pada lengan tangan
      • Perut
      • Lutut
      • Pergelangan khaki
      • Ujung khaki
    • Kapas secukupnya
    • Kapur barus atau pewangi secukupnya.
  • Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, di atas tali-tali yang telah disediakan
  • Untuk jenazah perempuan, aturlah mukena, baju dan kain basahan sesuai dengan letaknya

Pelaksanaan Mengkafani Jenazah

Setelah semua perlengkapan disiapkan, maka dimulailah mengafani jenazah dengan urutan sebagai berikut:
  • Jenazah diletakkan membujur di atas kain kafan, dalam keadaan tertutup selubung kain
  • Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat tetap tertutup
  • Bilamana diperlukan, tutuplah dengan kapas lubang-lubang yang mengeluarkan cairan
  • Bagi jenazah laki-laki, ditutup dengan 3 (tiga) lapis kain secara rapih dan diikat dengan simpul di sebelah kiri
  • Bagi jenazah yang berambut panjang (perempuan) hendaklah rambutnya dikepang, bila memungkinkan
  • Bagi jenazah perempuan, kenakan (pakaikan) 5 (lima) lapis kain, yaitu: kerudung untuk kepala, baju kurung, kain basahan penutup aurat dan 2 (dua) lembar kain penutup secara rapih, serta diikat dengan simpul di sebelah kiri
  • Bila diperlukan, ruangan di sekitar jenazah diberi wewangian (diukup).

Berikut adalah cara memotong dan menggunakan kain kafan :

Model 1 :
Cara memotong kain kafan 1
cara memotong kain kafan

Model 2
Cara memotong kain kafan 2
cara memotong kain kafan

Cara menggunakan kain kafan :

Pola 1
Cara menggunakan kain kafan 1
cara memotong kain kafan

Pola 2
Cara menggunakan kain kafan 2
cara memotong kain kafan


Demikianlah, tata cara dan ketentuan mengkafani jenazah sesuai dengan sunnah Rasulullah dan semoga bermanfaat.

4 comments:

  1. apakah boleh kain kafan di jahit ?

    ReplyDelete
  2. Boleh. Yg tdk boleh dijahit namanya kain ihrom... tapi utk umroh n haji.

    ReplyDelete
  3. Apakah pola potong kain laki" dan perempuan sama?

    ReplyDelete
  4. Enter your comment...Apakah yg dimaksud cawat itu seperti popok bayi. .Dan dipasangkan ke mayat spt memasang popok bayi ?

    ReplyDelete