Wednesday 16 November 2011

MENJADI ISTRI DAN IBU TELADAN

Muqaddimah

Perempuan menjadi pasangan hidup bagi pria merupakan qudratu-Llah. Dari pasangan hidup bagi pria, kemudian perempuan  berubah menjadi istri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya. Di sisi lain, perempuan juga merupakan bagian dari keluarga dan masyarakat. Sehingga perempuan mempunyai peran dan fungsi berlipat ganda.

Prinsip-prinsip

Prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami oleh perempuan antara lain :
1.       Manusia diciptakan dengan derajat sama tinggi, baik laki-laki maupun perempuan. (QS. At-Tin : 4)
2.       Manusia diciptakan oleh Allah dengan tugas yang sama, yaitu tugas pengabdian dan penghambaan hanya kepada Allah dan tugas sebagai khalifatu-Llah fi al-ardl. (QS. Al-Baqarah : 30 dan QS. Adz-Dzariat : 56)
3.       Laki-laki dan perempuan sama-sama mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diusahakan. (QS. An-Nisa’ : 32 dan QS.an-Najm : 39)
4.      Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaqnya (HR. Bukhari. Muslim, ad-Daruquthni)

Peran dan Fungsi Perempuan

Sebagaimana disebutkan dalam muqaddimah, perempuan mempunyai peran dan fungsi yang berlipat ganda. Peran dan fungsi tersebut dikelompokkan dalam dua kategori :
1.       Peran domestik (kerumahtanggan), meliputi :
a.      Sebagai anggota keluarga, baik dalam keluarga sendiri maupun keluarga suami.
b.      Sebagai istri dari suami
c.       Sebagai ibu dari anak-anak buah dari pernikahan

2.       Peran Publik (Kemasyarakatan), meliputi :
a.      Keagamaan
b.      Sosial
c.       Budaya
d.      Politik
e.       Ekonomi
f.        Pendidikan
g.      Militer
h.      Dsb

Hambatan-hambatan

Satu hal yang harus disadari oleh perempuan dalam membawakan peran dan fungsi adalah adanya hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut muncul secara internal dan eksternal.
1.             Hambatan internal
a.            Adanya rasa rikuh-pekiwuh
b.            Inferioritas perempuan
c.             Tidak eksploratif
d.            Dll.
2.             Hambatan eksternal
a.            Interpretasi ayat/hadits
b.            Kultur sosial yang kaku
c.             Superioritas laki-laki
d.            Dll

AKSI

1.             Meningkatkan kualitas personal perempuan (jasmani/rohani)
2.             Reinterpretasi terhadap ayat/hadits
3.             Menciptakan kultur sosial yang lebih mendukung perempuan
4.            Memberi kesempatan kepada perempuan bereksplorasi

Khatimah

Menciptakan peluang bagi perempuan untuk mejadi teladan adalah satu keniscayaan. Menjadi mustakhil bilamana perempuan hanya berada di rumah, di rumah……..dan ……..di rumah….! Bagaimana mungkin menjadi teladan bila aktifitas perempuan berkutat pada kasur, sumur dan dapur.

Semua berpulang kepada perempuan !!!

No comments:

Post a Comment